RANTAU, Berbagai produk andalan Pemkab Tapin tengah dipersiapkan didalam menyambut Kalsel Expo yang bakal diselenggarakan di lapangan Murjani Banjarbaru Kalsel pada tanggal 28 Juli sampai 4 Agustus 2010.
Dalam Kalsel Expo ini, Pemkab Tapin menunjuk enam instansi dinas terkait yang masing-masing dinas menonjolkan komoditi unggulannya masing-masing. Diantara dinas tersebut yakni Dinas Pertenakan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Holtikultura, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Perhutanan dan Perkebunan, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata, dan Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan UKM Tapin.
Dinas-Dinas inilah yang turut mewakili Kabupaten Tapin dalam Kalsel Expo 2010, selama 1 minggu ini.
Hal tersebut dikatakan Tajuddin T, salah satu panitia yang akan turut mengikuti Kalsel Expo di Banjarbaru, kepada Wartawan kemarin.
Pada Kalsel Expo yang diikuti setiap tahunnya. Beberapa pihak berharap bahwa Pemkab Tapin dapat berhasil mengantongi hasil yang lebih menggembirakan dibandingkan tahun sebelumnya. Pasalnya, tahun lalu Pemkab Tapin berhasil meraih hasil yang memuaskan, sehingga tahun ini dapat meningkat dibandingkan sebelumnya.
Pemkab Tapin pada tahun ini, sesuai keinginan ketua Dekranasda Tapin akan menampilkan produk-produk dengan desaign terbaru. Karena beliau berpesan agar di dalam mengikuti event akbar Kalsel Expo menampilkan produk-produk desaign terbaru. Kalau dari kami di Disperindagkop Tapin, bakal menampilkan anyaman purun yang bahan dasarnya adalah purun yang telah dikombinasikan dengan rotan dan jangang. Hasilnya seperti tas, topi meksiko, kopiah, tikar dan lain sebagainya. Selain itu juga ada penganan khas Tapin seeprti keripik pisang, selai goring, dan kacang asin.
Sementara di instansi lain, seperti misalnya Disporabudpar akan menampilkan beragam budaya, seni dan wisata. Dan dinas lainnya.
Sementara Abdul Hadi, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM mengatakan, “pada Kalsel Expo, Tapin bakal menonjolkan komoditi unggulan. Kita tetap menonjolkan produk Kerajinan Anyaman Margasari, dan Produk Keramik Hias di Tatakan, “katanya. (rull)
Kerajinan Tapin
Home
Era 1950-1960-an wilayah Tapin berbentuk Kawedanan yaitu Kawedanan Tapin dengan ibukota Kota Rantau, yang juga masih dalam daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) beribukota di Kandangan. Kewedanan Tapin kala itu hanya mempunyai 3 wilayah kecamatan yakni kecamatan Tapin Utara yang beribukota Rantau, Kecamatan Tapin Selatan yang beribukota di Tambarangan, dan Kecamatan Tapin Hilir yang beribukota di Margasari.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang pemerintahan daerah, di mana daerah provinsi menjadi daerah Swatantra tingkat I dan daerah kabupaten/kotapraja menjadi daerah Swatantra tingkat II. Dan diganti UU Nomor 18 Tahun 1965 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah, dimana daerah Swantantra I menjadi daerah provinsi dan daerah swatantra II, berubah menjadi daerah kabupaten/kotamdaya. Di Kalsel perubahan ini secara serentak diumumkan 17 Desember 1965, yang mana terjadi perubahan dengan penghapusan pemerintahan pada tingkat Kewedanan.
Dengan penghapusan itu, maka tokoh-tokoh masyarakat Tapin dan didukung para birokrat untuk berupaya mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi. Karena itu, tahun 1958 H. Anang Acil Syofyan mengemukakan sebuah gagasan yang mengajak semua elemen masyarakat, ulama, tokoh, elit politik, birokrat, pemuda dan kelompok lainnya untuk mengajukan resolusi yaitu agar Pemerintah Kewedanan Tapin dapat ditingkatkan statusnya menjadi Kabupaten.
H. Anang Acil Syofyan mula-mula mengemukakan ide itu kepada tokoh yakni H. Hasyim Thaib dan Bakau M, dan di kalangan militer dikonsultasikan kepada Letnan Oendat, yang mulanya turut aktif menuntut berdirinya Kabupaten Tapin, Namun kemudian Oendat dilarang oleh atasan dalam kegiatan dinilai bermuatan politik praktis. Kemudian, H. Anang Acil Syofyan, H. Hasyim Thaib, Bakau M., dan kawan-kawan mendapat dukungan di Kecamatan Tapin Selatan dengan tokoh Guru Saleh, H Muhammad Ideram, M. Juri, Pambakal Taun, Pambakal H. Abas Abdul Jabar. Sedang di Margasari, Kecamatan Tapin Hilir juga didukung H. Marali, H. Kaspul Anwar, H. Bajuri Shagir, dan lainnya.
Setelah beberapa waktu berjalan, pada tahun 1958 digelar musyawarah warga Tapin di Balai Rakyat Rantau (sekarang Bank BPD Rantau), dan untuk melaksanakan berbagai keputusan musyawarah maka dibentuk sebuah badan yang diberi nama Badan Musyawarah Penuntut Kabupaten Tapin, yang diketuai H Isbat dan sekretaris Basuni Thaufik, yang dibantu anggota pengurus. Dan tahun 1961 bertempat di Gedung Bioskop Permata Rantau (sekarang lokasi pasar rantau dekat jembatan sungai Tapin) diselenggarakan Musyawarah Besar dengan menghasilkan keputusan yakni pertama, membubarkan Badan Musyawarah Penuntut Kabupaten Tapin dan membentuk badan baru yang bernama Badan Penuntut Kabupaten (Bapenkab) Tapin. Kedua, segera menyampaikan resolusi agar kewedanan Tapin dapat dijadikan daerah otonomi tingkat II Tapin.
Resolusi atau permohonan disampaikan kepada Presiden/Perdana Menteri RI, Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah di Jakarta, Ketua dan anggota DPRD-GR HSS di Kandangan. Dengan tembusan resolusi yakni Gubernur KDH Tingkat I Kalsel di Banjarmasin, Panglima Kodam X/Lambung Mangkurat di Banjarmasin, Bupati KDH Tingkat II HSS di Kandangan, Wedana Tapin di Rantau, anggota DPRD-GR Provinsi Kalsel di Banjarmasin, anggota DPR-GR asal Kalsel di Jakarta, Pers (media cetak/radio) untuk dipublikasikan. Tahun 1963 komisi B DPR-GR pusat melakukan kunjungan ke Kewedanan tapin untuk melihat kondisi riil Tapin yang pertemuan di Balai Rakyat Rantau, dari pertemuan itu DPR-GR pusat menyarankan agar Bapenkab Tapin diganti menjadi Panitia Persiapan Kabupaten Tapin, yang kemudian langsung disetujui perubahan organisasi itu dengan Ketua Basuni Thaufik. Dan Panitia Persiapan Kabupaten Tapin itulah yang turut berpartisipasi dalam kepanitiaaan pada upacara peresmian berdirinya Kabupaten Tapin pada 30 November 1965 di lapangan Kabupatenan (Halaman rumah pejabat Bupati) oleh Menteri Dalam Negeri RI Soemarno Sosroatmodjo atas Undang-Undang Nomor 08 Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2765)[2], dengan ibukota di Rantau.
Hasil Kerajinan Dari Margasari Candi Laras Selatan Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan Indonesia.
Di Kabupaten Tapin terdapat kawasan yang luasannya 730,48 km2 atau sebesar 27,04% dari keseluruhan luas Kabupaten Tapin. Desa yang tergolong terpencil yang terletak di Kalimantan Setatan, tepatnya di Desa Margasari Kac. Candi Laras Selatan Kab. Tapin kini mulai berhias menjadi kota Margasari Baru dibawah pimpinan Bupati Tapin, Drs.Idis Nurdin Halidi, MAP. Dan uniknya masyarakat setempat disamping bekerja sebagai petani dan berkebun mereka juga memiliki keterampilan membuat sebuah anyaman. Mengingat dikawasan itu tumbuh subur bahan rotan atau biasa disebut purun.
Diblog ini warga masyarakat mencoba memperkenalkan barang/produk Kerajinan yang dibuat oleh Tangan-Tangan Terampil Penduduk Desa Margasari Semoga Bermanfaat bagi anda.
Melihat Proses Pembuatan Industri Keramik di Desa Tatakan
RANTAU, Didalam pengelolaan keramik hias ada dua cara yang dilakukan para pengrajin di desa Tatakan. Pertama dengan menggunakan peralatan manual dan peralatan mesin. Sementara di gudang keramik Tatakan telah di dukung dengan peralatan modern yang memadai sehingga pengrajin lebih mudah mengerjakannya dibandingkan dengan peralatan manual.
Hal tersebut diungkapkan Abdul Hadi Kepala Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan UKM, melalui Kabid Industri kemarin Kamis (8/7) kepada sejumlah wartawan.
“Digudang keramik Desa Tatakan sudah terdapat peralatan modern, sehingga pengrajin tak kesulitan didalam mengelola hasil kreasi kerajinan mereka. Setiap proses yang dikenakan untuk pembuatan keramik hias dilakukan dengan menggunakan mesin otomatis, yang diawasi dan diatur oleh operator, dan itu juga termasuk didalam mengawasi suhu dalam pembakaran open. Pengrajin mengambil bahan mentah kaolin di kawasan yang tak jauh dari gudang keramik tempat mereka melakukan kerajinan. Selanjutnya, bahan mentah kaolin tadi digiling dalam mesin ball mil yang dilengkapi bola penggiling. Dengan perbandingan 1+1 antara air, kaolin dan bahan material lainnya. Hasilnya pun adonan tanah kaolin merata, “katanya.
Dalam tahapan tadi, ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan butiran, penyaringan, pencampuran, dan pengadukan.
Proses dalam tahapan pertama tadi, dimisalkan nampaknya kurang lebih dengan membuat kue yang bahan mentahnya terigu, diadon agar merata terigunya.
Setelah digiling dan rata, kini tahapan selanjutnya proses pencetakan dan di bentuk-bentuk pengrajin bak film ghost yang dilakoni artis cantik Hollywood Demmi Morre, dan kekasihnya. Saat itu, pengrajin melibatkan emosional dikarenakan saat itu dibutuhkan kemampuan seni didalam mendesaign kaolin menjadi hiasan keramik yang penuh nilai artistik. Ada beberapa teknik dalam tahapan ini, pertama pembentukan tangan langsung, teknik putar bak film ghost tadi, dan teknik cetak.
“Setelah tahapan desaign sudah terbentuk, selanjutnya tahapan pengeringan. Pengeringan bahan kaolin yang sudah dicetak dimasukan dalam open yang panasnya sekitar 900 derajat. Tujuan memanaskan bahan keramik yang sudah dicetak untuk membuang air plastis yang melekat pada badan keramik. Dikarenakan dipanaskan dengan suhu yang panas lantas terjadilah penguapan sehingga penyusutan terhenti , air dalam cetakan tersebut hilang tanpa terjadi penyusutan, sehingga tak mudah retak. Semakin lama dikeringkan dalam open semakin kuat dan tak mudah susut sehingga tak mudah retak, “kata Herman pelatih pengrajin dari Bandung, didampingi Suharto Kabid Industri Disperindagkop Tapin.
“Atau bisa juga dengan dijemur”, tambah Suharto mengatakan. “Jika masih menggunakan peralatan manual, “katanya. Tetapi justru salah satu pengrajin ditempat itu mengatakan, “dijemur tak bisa, hanya bisa dengan dimasukan dalam open, “katanya.
Proses pembakaran sangatlah penting, hal itu agar keramik tak mudah rapuh. Pembakaran tersebut mengubah massa yang rapuh menjadi padat berisi.
Selanjutnya, kata Suharto, “finishing dengan cara mengkuas lapisan permukaan keramik agar rapi dan bersih. Lantas mulailah pada tahapan pengglasiran. Dimana glasir adalah lapisan tipis yang dapat melapisi permukaan keramik dengan proses pengeringan. Glasir tersebut dilakukan dengan cara dicelup dalam cat warna, lantas disemprot, ditempel dan dilukis dengan kuas. Sehingga jadilah hasil kreasi penuh seni para pengrajin di Desa Tatakan, “demikian Suharto, atau pria yang akrab dipanggil Mas Toto ini.
Di gudang keramik hias tersebut terdapat aneka kerajinan yang unik-unik, disini semuanya dibentuk dan dihias dengan corak dan warna yang khas. Misalnya seperti souvenir kerajinan keramik berupa asbak, binatang, gelas dan peralatan lain, dan lain-lain. Bahkan ada juga keramik dengan hiasan bergambar Bupati dan ketua TP-PKK Tapin beserta logo Kabupaten Tapin yang terdapat digelas, dan lantai, hal itu sangat bagus menjadi hiasan dan pajangan dirumah.(rull)
Kerajinan anyaman di desa Margasari Kabupaten Tapin Provinsi Kalsel kurang modal untuk mengembangkan usaha.
Ketua Pengerajinan Anyaman Desa Margasari kabupaten Tapin, Nur Vidawati di Tapin, Rabu mengatakan, pihaknya sangat kekurang modal untuk meneruskan kerajinan anyaman berbahan baku rotan ini karena keterbatasan modal.
Apalagi saat ini, ia menilai pemerintah setempat kurang sekali memberikan perhatian terhadap keranjinan khas Kalsel ini.
"Kami sangat memerlukan adanya bantuan modal dari pihak manapun terutama dari pemerintah setempat, tolong perhatikan keberadaan kami pengerajin anyaman khas Kabupaten Tapin," lanjutnya.
Untuk itu dengan adanya Zairullah berkunjung ke Desa Margasari pihak perajin meminta nantinya apabila terpilih menjadi Gubernur Kalsel agar diperhatikan dan dibantu perkembangan kerajinan asli rakyat Kalsel.
Selain itu juga ia berharap kepada Pemerintah Daerah yang baru nanti bisa melakukan pemasaran agar bisa tembus diskala nasional maupun go internasional.
Sementara itu Wati sapaan akrabnya menuturkan, untuk bahan baku utama seperti rotan sendiri dalam keranjian anyaman tersebut tidak ada kendala dan mudah untuk didapatkan.
Hanya saja lebih ditegaskannya lagi berulang kali, modal yang utama dalam perkembangan kerajinan anyaman yang bisa mengasilkan jenis kopiah/peci, tas, topi pantai yang semua terbuat dari rotan.
Sedangkan untuk pemasarannya sendiri ia menambahkan, sementara baru disekitar wilayah kalimantan, seperti Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin dan sekitarnya, jelas Wati.
Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Kalsel, Zairullah Azhar di Tapin, menanggapi hal tersebut, dalam acara road shownya didesa Margasari menuturkan, apabila ia terpilih menjadi Gubernur Kalsel akan mengabulkan keinginan dan harapan bagi para pengerajin anyaman didesa Margasari dan lainnya, lanjutnya.
Karena kerajinan anyaman desa Margasari itu merupakan khas kalsel diwajib untuk kembangakan dan dipertahankan keberadaannya.
Setelah terpilih nanti bang Zai sapaan akrab Zairullah akan datang kembali untuk melakukan dan memberikan modal kepada para pengerajin anyaman tersebut.
Dan akan memberikan pembinaan agar anyaman tersebut bisa dipasarkan baik di skala nasional maupun go internasional.
"Ini bisa menjadi perhatian dan janji saya apabila terpilih nanti saya akan mengangkat perekonomian rakyat terutama para perajin anyaman di desa Margasari," demikian Zairullah.
Perekonomia rakyat sudah wajib kita tingkatkan dan sejahterakan karena merupakan kontrak politik Zairullah apabila terpilih menjadi Gubernur Kalsel.
Zairullah Azhar dan Habib Aboe Bakar Al Habsyi dalam mencalonkan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel di usung oleh partai Demokrat, PKS, PKB, Hanura, serta diperkirakan PNBK juga turut mendukung. (Sumber Ant)
Blog Archive
-
▼
2010
(9)
-
▼
Juli
(9)
- Tapin Persiapkan Ikut Kalsel Expo
- Tentang Kabupaten Tapin
- Topi Purun
- Hasil Kerajinan Tas Margasari
- Melihat Proses Pembuatan Industri Keramik di Desa ...
- Hasil Kerajinan Margasari
- Perajin Anyaman Susah Berkembang Karena Kurang Modal
- Melirik Bahan Baku Keramik Yang Bakal Mendunia
- 25 Pengrajin Keramik Hias DiBekali Keterampilan
-
▼
Juli
(9)
Followers
Wp Theme by Promiseringsdesigns | Blogger Template by Anshul | Blogger Template Place | Blogger Tutorial